Story | Menggunakan Library di Python
Last updated
Last updated
Suatu sore yang tenang, Panduka sedang duduk di beranda rumah sambil menatap layar laptopnya. Ekspresinya terlihat serius, tapi juga penuh rasa ingin tahu.
Tak lama kemudian, datanglah Kisanak membawa dua gelas teh hangat. "Belajar apa hari ini, Panduka?" tanya Kisanak, sambil menyerahkan teh.
"Aku lagi belajar Python, tapi baru sampai tahap dasar. Sekarang aku penasaran gimana caranya pakai library di Python." jawab Panduka sambil tersenyum.
Kisanak pun duduk di sampingnya. "Ah, itu gampang! Di Python, library itu seperti kotak alat berisi fungsi-fungsi yang bisa kita gunakan. Jadi, kita nggak perlu nulis semuanya dari nol." jelasnya.
"Keren juga ya! Gimana cara pakainya?" tanya Panduka antusias.
Kisanak membuka laptopnya dan mulai menjelaskan sambil mengetik:
Menggunakan perintah import nama_library atau import nama_library as alias.
Contoh yang umum untuk penggunaan ini adalah:
Kisanak tersenyum bangga. "Wah, itu keren! Kamu udah mulai mengenal alat-alat andalan para data scientist!"
Panduka tertawa kecil. "Aku baru ngerti sedikit. Bisa bantu jelasin nggak, satu per satu?"
Kisanak mengangguk, lalu mulai menjelaskan:
math
: "Ini library bawaan Python. Cocok buat operasi matematika dasar, seperti akar kuadrat, logaritma, trigonometri, dan sebagainya."
numpy as np
: "Nah ini dia si jagoan angka! NumPy digunakan untuk mengolah array, matriks, dan operasi numerik besar dengan efisien."
pandas as pd
: "Kalau Pandas, ini seperti alat untuk menyulap data mentah jadi tabel rapi. Bisa filter, analisa, bahkan gabungkan data!"
seaborn as sns
: "Dan Seaborn… ini seniman data! Dia bantu kamu bikin visualisasi yang indah dan informatif dengan mudah."
Panduka tercengang. "Wow, ternyata setiap library punya perannya masing-masing ya. Seperti tim superhero!"
Kisanak tertawa. "Betul! Dan kamu adalah pemimpinnya. Tinggal kamu yang menentukan bagaimana mereka bekerja bersama."