Fungsi Enviroment
Last updated
Last updated
Environment dalam Python, seperti Virtual Environment (venv
) atau Conda Environment, memiliki beberapa fungsi utama:
Setiap proyek memiliki dependensinya sendiri, sehingga tidak ada konflik antara library yang digunakan dalam proyek berbeda.
Misalnya, satu proyek menggunakan Django 2.0, sementara proyek lain menggunakan Django 1.15. Dengan environment, keduanya bisa berjalan tanpa masalah.
Virtual Environment memungkinkan setiap proyek menggunakan versi Python yang berbeda.
Misalnya, proyek A bisa menggunakan Python 3.9, sedangkan proyek B menggunakan Python 3.11 tanpa mengganggu satu sama lain.
Environment menyimpan dan mengelola library atau package spesifik yang dibutuhkan proyek.
Kita bisa menggunakan pip freeze > requirements.txt
untuk menyimpan daftar dependency dan menginstalnya di environment lain dengan pip install -r requirements.txt
.
Jika kita menginstal library langsung ke sistem utama (tanpa environment), library bisa berubah atau diperbarui yang bisa menyebabkan proyek lama tidak berjalan dengan benar.
Dengan environment, kita bisa mengontrol versi library tanpa mengganggu sistem utama.
✅ Mengisolasi proyek dari satu sama lain. ✅ Menghindari konflik versi Python dan library. ✅ Memudahkan instalasi ulang dependensi di perangkat lain. ✅ Memastikan proyek berjalan stabil dan dapat direproduksi. ✅ Mencegah perubahan library yang dapat merusak proyek lama.