Teknik Penyajian Algoritma
Last updated
Last updated
Algoritma dapat disajikan dengan dua teknik yaitu teknik tulisan dan teknik gambar. Teknik tulisan biasanya menggunakan metode structure English dan pseudocode, sedangkan teknik gambar biasanya menggunakan diagram alir (flow chart).
A. Pseudocode: Representasi algoritma menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
B. Flowchart: Diagram yang menggambarkan alur eksekusi algoritma.
Structure English merupakan alat yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. Basis dari structure english adalah bahasa inggris, tetapi juga bisa digunakan bahasa indonesia, sedangkan pseudocode berarti kode yang mirip dengan kode pemrograman sebenarnya. Pseudocode berasal dari kata pseudo yang berarti imitasi/mirip/menyerupai dan code yang berarti program.
Pseudocode atau kode semu dapat diartikan sebagai deskripsi dari algoritma pemrograman yang dituliskan secara sederhana dibandingkan dengan sintaksis bahasa pemrograman. Tujuannya, agar lebih mudah dibaca dan dipahami manusia. Ia bukan sebuah bahasa pemrograman, karena sebuah bahasa pemrograman harus memiliki aturan dalam penulisan kodenya. Sementara pseudocode sendiri tidak memiliki aturan yang spesifik atau baku dalam penulisannya, karena itu ia tidak dikategorikan sebagai bahasa pemrograman.
Notasi pseudocode: input, output, while, for, repeat, if then else (DIBAHASA DIPERTEMUAN SELANJUTNYA)
Berikut adalah beberapa saran untuk kita yang ingin menulis kode semu:
• Menulis secara spesifik dan konsisten
Menulis pseudocode secara spesifik dan juga konsisten. Konsisten disini terletak pada penggunaan huruf kapital dan kecil. Kita dapat menggunakan huruf kapital untuk kode perintah, misalnya IF, ELSE, dan THEN. Hal ini dapat membuat menulis kode program agar tidak ada kebingungan untuk membedakan notasi dan komponen yang dinotasikan.
Berikut adalah contoh penulisan pseudocode yang spesifik dan konsisten dengan penggunaan huruf kapital untuk perintah utama seperti IF
, ELSE
, dan THEN
:
• Menggunakan indentasi
Walaupun penggunaan indentasi dalam pseudocode tidak diharuskan tetapi mengguankan indentasi untuk memudahkan dalam membaca notasi seperti if, for, dan while. Perlu diketahui juga, indentasi ini sangat berpengaruh dalam beberapa bahasa pemrograman seperti bahasa pemrograman Python.
Karena Python menggunakan indentasi sebagai bagian dari sintaksnya, berikut adalah implementasi dari pseudocode di atas dalam Python:
Membuat kode dengan sederhana
Membuat kode semu agar tetap sederhana hal itu untuk memudahkan kita menerjemahkannya menjadi kode program.
• Judul
Sesuai dengan namanya, bagian ini digunakan untuk menunjukan judul dari algoritma yang akan ditulis oleh programmer.
• Deskripsi/ Deklarasi
Deklarasi ini berisi keterangan seperti variabel atau konstanta yang digunakan dalam penulisan algoritma.
• Implementasi Algoritma
Implmentasi Algoritma ini berisikan proses atau perintah atau langkah dari algoritma. Ia dapat diartikan sebagai inti dari pseudocode. Kita dapat menuliskan segala proses pada bagian ini, seperti proses kondisional (if/else), perulangan (for), atau operasional (penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya).
Contoh 1Algoritma Pseudocode
Bentuk code program:
2. Flowchart (Diagram Alur)
Didalam pemrograman sangat dikenal istilah diagram alir (flowchart) yang digunakan untuk membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah dalam pemrograman. Diagram Alir (Flowchart) adalah gambaran secara grafik yang terdiri dari simbol-simbol dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah dari alur program.
Diagram Alir atau Flowchart adalah dasar dari pemrograman. Mulai dari pemrograman bahasa tingkat rendah sampai bahasa pemrograman tinggi. Pemrograman Fungsional ataupun pemrograman berorientasi objek, semuanya menggunakan Diagram Alir dalam analisis pembuatan desaiannya maupun proses reverse engineering nya.
Flowchar melukiskan suatu aliran kegiatan dari awal hingga akhir mengenai suatu langkah-langkah dalam penyelesaian suatu masalah. Masalah tersebut bisa bermacam-macam, masalah yang sederhana sampai yang kompleks. Masalah yang kita pelajari tentu saja masalah pemrograman dengan menggunakan komputer, tetapi secara logika dapat kita awali dengan mengamati permasalahan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Simbol dan makna
Perancangan bisa dilakukan dengan cara menggambarkan sketsa atau mock up sampai prototype perangkat lunak ataupun aplikasi yang akan dikembangkan. Perangkat lunak atau software ini bukan suatu hal mudah untuk direpresentasikan ke dalam sketsa.
Dibalik interface suatu program, terdapat sistem kompleks, dimana sistem tersebut memungkinkan program bisa bekerja. Mulai urutan perintah, langkah yang diterapkan, keterkaitan antar sistem, serta teknis lainnya yang dibutuhkan.
Untuk bisa mewujudkannya, dibutuhkan diagram atau bagan khusus yang berfungsi menggambarkan proses kerja dari program tersebut. Hal tersebut juga bisa digunakan menjadi sketsa awal dari alur yang sudah dirancang untuk mengembangkan software yang akan digunakan.
Berikut ini terdapat juga contoh flowchart untuk memecahkan suatu kasus, yaitu membuat secangkir kopi.
Mulai -> Buka kemasan -> Tuang kopi ke dalam cangkir -> Panaskan Air sampai benar-benar mendidih -> Ambil air dan tuangkan ke dalam cangkir -> Aduk hingga tercampur rata -> Selesai.
Algoritma dari membuat secangkir kopi, yaitu :
Pertama harus dilakukan adalah engan membuka kemasan kopi (jika kopi dalam kemasan sachet atau kaleng) yang telah dibeli sebelumnya.
Kemudian tuangkan kopi yang sudah dibuka tersebut kedalam sebuah cangkir
Panaskan air sampai mendidih.
Tuangkan air panas yang sudah dimasak tadi ke dalam sebuah cangkir sebelumnya sudah diisi dengan kopi.
Aduk kopi didalam cangkir yang berisi air panas sampai merata.
Selesai dan kopi siap diminum.
Nama mahasiswa dan nilai (sudah terbaca)
Kalau mahasiswa mendapat nilai >70 maka ket “ lulus”
Kalau mahasiswa mendapat nilai <70 maka ket “tidak lulus”
Data nama, nilai dan keterangan akan ditampilkan Flowchart Menentukan Kelulusan Mahasiswa